Ada pagi yang biasa dan yang tak
Itu adalah saat kita memandang
daun-daun yang berserak
pada diam yang jatuh di setiap antara.
Bahagia
Perlukah kebahagiaan diberi nama?
Seperti bintik pada sayap kupu-kupu yang kita rawat
Hitung satu per satu. Teliti meniti tak lekas cergas
Namun kita memang tak pernah bisa puas
Barangkali musim semi telah tiba, mungkin juga tidak
“Karena perasaan tidak mengenal musim,” kataku
“Dan yang ada hanyalah hari ini, pagi ini,” katamu
Lihat jarum jam yang tertawa melihat esok; separuh ilusi putaran waktu, indah nyeri tak terperi gerakan maju.
Ada pagi yang biasa dan yang tak
Dan itu adalah pagi ini
Ketika segala bayang warna warni semu
Berubah menjadi wujud dirimu
Genggam lagi pagi. Jangan berlari.