- 0 comments

MANUSIA BERSIFAT HEWAN

HAMBA Allah itu jika sifat insaniahnya punah
lahirlah sifat haiwaniahnya
Rupanya manusia jiwanya haiwan
Wajahnya manusia tabiatnya binatang
Berbagai-bagai haiwan ada di dalam jiwa insan
Tabiat babi, buruk makan dan sangat membawa kekotoran
Tabiat anjing adalah tamak,
apa sahaja hendak dijadikan rebutan
Akhirnya berkelahi sesama insan,
macam anjing mendapat tulang
Bertabiat kuda, suka menendang
Menggambarkan keangkuhan dan kesombongannya
Bertabiat lembu atau kerbau,
bodohnya dan bebal payah diajar
Di dalam bodoh-bodoh pun
suka menanduk sekalipun tuannya
Bertabiat musang, suka menipu daya
Kerja musang mencuri dan mengambil ayam-ayam
dan buah pisang orang
Begitulah manusia yang bersifat musang,
suka sahaja menipu orang
Bertabiat singa, garang dan menerkam
Manusia yang suka menzalim dan menganiaya orang
Tanpa belas kasihan
Yang penting mendapatkan mangsanya agar perut kenyang
Bertabiat ular sawa, apabila kenyang aktif tiada
Suka tidur-tidur sahaja
Begitulah manusia ada yang apabila terlalu kenyang,
malas pun tiba
Suka tidur dan rehat-rehat sahaja
- 0 comments

NAFSU DALAM DIRI ITU PALING BAHAYA

WALAUPUN harimau itu merbahaya
Tapi jarang kita ketemu, ia tidak begitu membimbangkan
Nyamuk dan lalat walaupun membawa kuman
boleh membahayakan manusia
Tapi masih boleh dibendung
kerana ia adalah di luar diri kita
Tikus juga membawa kuman
yang boleh membahayakan manusia
Tapi ia masih di luar diri manusia
Mudah dijaga dan dikawal atau dibendung
Kuman-kuman di dalam makanan dan minuman
Juga boleh mendatangkan penyakit
Itu pun masih tidak dianggap terlalu merbahaya
Tapi perlu diingat!
Bahawa nafsu di dalam dirimu itu paling bahaya
Bahaya buat dirimu dan orang lain
Namun tidak pernah dibising-bisingkan dan diheboh-hebohkan
Tidak pernah diceritakan bagaimana menjaga dan mengawalnya
Padahal nafsu di dalam diri manusia itu telah merosakkan manusia dan dunia
Telah memusnahkan pembangunan, kemajuan dan tamadun
Tidak ada pun klinik dan hospital yang merawatnya
Ia lebih merbahaya daripada harimau, nyamuk, lalat dan tikus
Ia telah menyerang semua orang tidak ada kecualinya
Tapi ramai di kalangan manusia tidak memandang merbahaya
Padahal merbahayanya hingga terjun ke Neraka
- 0 comments

NAFSU LAKSANA ANJING GARANG

NAFSU yang tidak dapat dikawal
Atau dibiarkan menurut kehendaknya
Ia adalah laksana anjing
Anjing itu tabiatnya tamak dan pengotor
Menyalak dan menggigit
Anjing itu kerana tamaknya
Selalu sahaja bergaduh kerana merebut makanan
Kerana tabiatnya pengotor, selalu makan bangkai dan najis
Tabiatnya juga suka menyalak orang
Tidak kurang juga menggigit orang atau binatang
Begitulah nafsu yang tidak dapat dikawal itu
Merupakan tabiat macam anjing
Nafsu itu tamak dengan dunia dan harta bendanya
Kerana tamak, dunia dan harta bendanya jadi rebutan
Hingga membawa permusuhan dan perkelahian
Nafsu yang tidak dikawal, suka perkara yang haram
Perkara haram itu adalah kotor
Suka menipu, suka berbohong
Suka mencuri dan rasuah
Suka arak, suka bergaul bebas, suka zina, suka merompak
Suka menyalak ertinya suka bercakap yang menyakiti orang
Seperti menyindir, mengumpat dan memfitnah
Suka menuduh, menghina dan caci-maki orang
Macam anjing yang menggigit
Sakit hati dan jiwa orang dibuatnya
Begitulah jahatnya nafsu yang tidak terdidik
Macam anjing yang garang
- 0 comments

Agar Cintamu Berlabuh di Samudera Hatiku

Cinta..aku memanggilmu dengan sebutan yang kusukai karena memang engkau yang ingin kucinta.
Dalam waktu-waktu sendiriku, kuharap hadirnya dirimu mengisi kehampaan semangatku.
Masa-masa berat yang kujalani terasa berat namun harus tetap kujalani. Padahal itu semua akan terasa ringan dengan hadirnya dirimu, Insyaallah.
Cinta izinkan aku mengungkapkan mengapa aku memilihmu.
Dalam perjuangan hidupku kutemukan berbagai duri dan beban yang akhirnya membawaku tuk menyadari bahwa ku tak mampu hidup tanpa Nya. Jika pun ku hidup tanpa diri Nya. Hidupku ibarat hidup dalam neraka yang membakar hatiku dan membutakan mataku serta menggelapkan pandangan hidupku. Syukurku kutemukan Dia melalui tusukan duri-duri tajam dan bongkahan bongkahan besar beban hidup itu.
Dan kusadari tusukan-tusukan itu menjadikan hidupku itu indah dan hatiku dapat menghargai dan mensyukuri walau masih sedikit ku bersyukur.
Cinta tahukah kamu apa yang Dia ilhamkan pada hatiku? Adalah hatiku mencintai apa yang Dia cintai. Ketaatanmu padaNya mengisyaratkan pakaian taqwamu. Halusnya nasihatmu dan perkataanmu mengisyaratkan keindahan akhlakmu. Santunmu dalam menasihati pasangan hidupmu merupakan tanda tingginya pemahamanmu pada agamaNya. Kejujuran dan kebaikanmu selalu menjadi bahan lisanmu untuk mendatangkan keberkahan doa-doamu. Bagaimana Dia tidak mencintaimu Cinta? Dan bagaimana aku menolak cintaNya. Astagfirullah.
Keindahan parasmu Dia tampilkan dalam hatiku bersama keindahan jiwamu. Dia menjadikan dirimu indah bagaikan mutiara yang menentramkan hati jika dipandang. Indahnya parasmu tak akan pernah masuk ke dalam hatiku tanpa adanya indahnya jiwamu. Karena Dia memasukkan cahaya Nya ke dalam hatiku melalui indahnya akhlak jiwamu. Tanpa itu.. semuanya gelap dan aku tak dapat mengatakan dirimu mempesona hatiku. Subhanallah…Cinta kau sungguh mengagumkan.
Dalam setiap akhir sholatku ku berdoa agar diberikan pasangan hidup yang menyejukkan mata. Dan cukuplah penyejuk mata seorang mukmin itu adalah pasangan hidup yang shalihah dan taat pada suaminya. Mata yang sejuk akan jatuh pada hatinya ketentraman dan kedamaian.
Saat aku memilihmu, insyaallah tiada akan pernah aku sesali., karena kutahu Dia selalu menepati janjiNya. Engkaulah penyejuk mataku, Qurrata A’yun. Engkaulah yang insyaallah kelak akan mempertemukan diriku dengan diriNya. MelihatNya dan mencicipi jamuanNya, Insyaallah.
Itulah alasan-alasanku memilihmu karena engkau mutiara yang ditakdirkan begitu indah kulihat karena kilau indahnya akhlakmu memalingkan duniaku.
» Penyegarhati.com
- 0 comments

UMMI KHULSUM - WANITA-WANITA ISTIMEWA VIII

Ummi Khulsum
(Puteri Rasulullah)
Khadijah mempunyai enam anak dari pernikahannya dengan Muhammad SAW. Anak pertama, Qasim ibn Muhammad, meninggal saat usianya menginjak dua tahun. Anak keduanya, Abdullah, juga meninggal saat masih kecil. Muhammad SAW - Khadijah bahu membahu mendidik anak ketiga sampai keenam, semua perempuan, hingga dewasa. Beberapa sejarawan Muslim pernah melontarkan argumen, beberapa dari anak perempuannya itu bukan anak kandung Muhammad. Mereka adalah anak-anak Khadijah RA dari pernikahan sebelumnya.
Sebelum menikahi Muhammad, Khadijah pernah menikah dua kali. Suami pertamanya adalah Hala al-Taminia. Sepeninggal Hala, ia menikahi Otayyik. Menjelang usia 40 tahun, sang suami meninggal. Pernikahan ketiga, saat usianya menginjak 40 tahun, berlangsung pada tahun 595, dengan pemuda Muhammad yang saat itu usianya 25 tahun. Usianya yang berkepala empat saat menikah lah yang menjadi argumentasi para sejarawan itu. Terlalu beresiko secara medis jika benar ia melahirkan enam anak.
Anak perempuan tertuanya, Zainab, menikah dengan Utsman bin Affan. Anak kedua dan ketiganya, Ruqayah dan Ummi Khultsum, menikah dengan dua anak Abu Lahab. Turunnya surat Al Lahab membuat keduanya mengakhiri pernikahannya.
Tak banyak catatan yang menuliskan perjalanan hidup Ummi Khulsum. Dalam satu catatan, ia disebut menikah pertama kali dengan Utaibah bin Abu Lahab. Pernikahan itu berakhir dengan perceraian, karena sang suami menolak Islam, bahkan memerangi.
Pada tahun ketiga Hijrah, ia menikah dengan suami almarhumah kakaknya, Ruqayah, yaitu Utsman bin Affan. Saat itu, Utsman tengah mengalami masa berkabung yang panjang karena kepergian istri yang amat dicintainya. Bahkan, pinangan Umar bin Khattab untuk putrinya, Hafshah, pun ditolaknya. Penolakan Utsman ini mengantarkan Umar pada Rasulullah. Mendengar aduan itu, Rasulullah tersenyum dan berkata, ''Hafshah akan dinikahi oleh orang yang lebih baik dari Abu Bakar dan Utsman sedangkan Utsman akan menikahi wanita yang lebih baik daripada Hafshah.''
Maka di akhir tahun 625, terjadilah perkawinan agung, Rasulullah mengawinkan Utsman dengan Ummi Kaltsum, sedang Hafshah menikah dengan Rasulullah SAW. Saat menikahkan Ummi Khultsum, Rasulullah berkata pada putrinya itu, ''Sesungguhnya, suamimu itu sangat mirip dengan Ibrahim dan Muhammad, ayahmu. Kebahagiaan Utsman pun pulih. Hidup bersama Ummi Khultsum baginya sama membahagiakannya ketika ia menjadi suami Ruqayah. Namun usia perkawinan itu tidak lama. Enam tahun kemudian, tepatnya pada tahun 630, atau tahun ke sembilan Hijrah, Ummi Khultsum berpulang. Dari kedua perkawinannya, Ummi Khultsum tidak mempunyai anak.
Kepergian Ummi Khultsum kembali menorehkan kesedihan di hati Utsman. Bahkan, kesedihannya juga dirasakan dengan sangat oleh Muhammad SAW. Ia menyerukan kepada umatnya, ''Berikan anak perempuan kalian untuk menikah dengan Utsman. Jika saya punya putri ketiga (dua putrinya menikah dengan Utsman-red) maka sudah barang tentu akan saya nikahkan dengan dia. Namun semua putri saya sudah menikah semua.''
Ibn Asakir meriwayatkan dari Ali, Rasulullah SAW berkata pada Utsman, "Jika saya mempunyai empat anak yang belum menikah, saya akan menikahkan mereka satu demi satu dengan Utsman, hingga tak seorang pun yang tidak pernah menikah dengannya." Meski kemudian Utsman menikah lagi, namun momorinya tentang Ruqayah dan Ummi Kaltsum tak pernah sirna.